Ditulis Oleh: Bepe
waktu: 11 March 200
Musik adalah bahasa universal , maka
dari itu semua orang pasti menyukai
musik, akan tetapi setiap orang tentu
mempunyai selera masing - masing
tentang aliran musik yang mereka
sukai . Di kalangan anak muda, musik
R & B , Pop dan hip - hop sangat
populer, sedangkan bagi kalangan
yang sudah matang secara usia, aliran
musik jazz, country & blues sangat
digandrungi . Disamping itu ada musik
Rap, Rock, alternatif , dangdut ,
keroncong dan masih banyak lagi …
Musik adalah sesuatu yangg sangat
mudah untuk dinikmati . Dengan
kemajuan teknologi yang semakin
pesat , kita bisa menikmati musik di
mana saja kita berada . Serta yang
paling penting, kita tidak perlu berpikir
untuk menikmati musik , sehingga kita
bisa menikmatinya sambil melakukan
aktifitas apa saja..
S aya sendiri adalah seorang penikmat
musik, saya menggunakan musik
untuk mengatur emosi serta mental
saya. Terkadang saya mendengarkan
musik untuk membunuh ketegangan,
menjaga konsentrasi bahkan untuk
meningkatkan adrenalin saya . Pada
dasarnya saya adalah penikmat musik
keroncong , terlebih lagi keroncong
zaman perjuangan. Menurut saya
musik keroncong mempunyai andil
yang sangat besar terhadap
perjalanan panjang bangsa ini,
bahkan jenis musik ini sangat populer
di negeri bekas penjajah kita , seperti
Belanda dan Jepang . Saya sering
melihat lagu Bengawan Solo milik
Bapak Gesang, menjadi lagu penutup
siaran acara stasiun TV NHK saat larut
malam . Dan kebetulan saya sangat
mengidolakan Bapak Gesang,
terutama dengan Bengawan Solo dan
Tirtonadinya .
A kan tetapi semua tadi hanyalah
sebuah ilustrasi, semua orang
mempunyai pendangan yang sangat
beragam tentang musik, tergantung
dari selera dan dari sudut mana kita
memandang . Apa yang ingin saya
ceritakan dalam arikel saya ini, adalah
pengalaman pribadi saya , ketika
sebuah lagu tidak saja membuat saya
bangga, akan tetapi juga mampu
merubah pandangan, sikap serta
kesadaran saya dalam berbangsa dan
bernegara ..
B agi kita yang pernah merasakan
hangatnya bangku sekolah pasti kita
pernah terlibat dalam sebuah upacara
bendera , baik rutinitas setiap hari
Senin atau hari besar, seperti
memperingati hari Kemerdekaan 17
Agustus. Dalam setiap upacara
bendera , satu hal yang wajib adalah
pengibaran bendera merah -putih ,
tentunya dengan diiringi lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.
Sejujurnya saya akui bahwa ketika
saya masih SD atau SMP, terkadang
saya tidak begitu menghiraukan atau
boleh dikatakan kurang begitu hikmat
dan serius dalam menyanyikan lagu
ini, bahkan saya sering bercanda atau
malah tidak ikut bernyanyi sama
sekali . Dan saya yakin di antara Anda
mungkin juga melakukan hal yang
sama … .
S aya sangat tidak menyangka bahwa
suatu saat nanti , lagu Indonesia Raya
ini mampu membuat jiwa dan raga
saya bergetar. Sehingga tanpa sadar
meneteslah air mata dari kedua mata
saya. Saat itu terjadi , saya sangat
menyesal telah menyepelekan lagu
Indonesia Raya ciptaan W.R .
Supratman ini ..
K ejadian itu terjadi pada tahun 1997 ,
ketika itu saya masih duduk di kelas 2
SMA di SMA Negeri 1 Salatiga , pada
saat itu saya juga tercatat sebagai
siswa DIKLAT Sepakbola Salatiga. Pada
waktu itu ,saya mendapat kehormatan
untuk mewakili Indonesia dalam
Tournamen Sepakbola Pelajar Asia di
Patna, India. Dalam tim waktu itu ada
juga Ismed Sofyan , Ellie Aiboy,
Warsidi , Erol, Ngadiono dll. Sebagai
pribadi tentu saya sangat bangga,
karena siapa yang tidak ingin mewakili
negaranya , apalagi ini adalah pertama
kali saya akan naik pesawat terbang
dan akan pergi ke luar negeri . Bahkan
malam sebelum kami berangkat, saya
sempat susah tidur karena perasaan
yang bercampur aduk , antara senang
dan takut naik pesawat terbang. Akan
tetapi Alhamdulillah , walaupun
sempat mengalami penundaan
penerbangan dan harus menunggu di
Singapore, serta mengalami ganguan
cuaca yang sangat luar biasa dalam
penerbangan New Delhi -Patna,
akhirnya kami sampai dengan
selamat…
D alam tournamen itu , pertandingan
pertama kami adalah menghadapi
Malaysia , yang tanpa saya sadari
dalam tim Malaysia terdapat beberapa
pemain, yang nantinya 8 tahun
kemudian akan bermain bersama
saya dan Ellie di Selangor FC, Malaysia,
pemain tersebut antara lain Fahmi Isa,
Nazrul Erwan Makmor dan Shukor
Adan . Seperti biasa dalam sebuah
pertandingan international, sebelum
dimulai pertandingan maka
dinyanyikanlah lagu kebangsaan
masing -masing negara, dan saat
itulah momen itu terjadi… .
B erjarak ribuan kilometer dari
Indonesia, kami seluruh anggota tim
yang berjumlah kurang lebih 30
orang, dengan hikmat dan sangat
bangganya menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia Raya. Semua
yang hadir di dalam stadion berdiri
dan terlihat sangat menghormati lagu
kebangsaan kami ini. Seketika
perasaan patriotisme saya menyeruak,
sehingga tanpa saya sadari saya
meneteskan air mata saat itu . Lagu itu
mampu membuat kami merasa
sebagai satu kesatuan , walaupun saat
itu kami terdiri dari berbagai suku,
mulai dari Aceh yang diwakili Ismed
Sofyan , sampai ke propinsi yang
paling timur Papua yang diwakili Ellie
Aiboy. Saat itu tidak ada lagi Ismed
yang dari Aceh , saya sebagai orang
Jawa atau Ellie orang Papua , akan
tetapi kami adalah Indonesia dan
kami sangat bangga dengan negara
kami …
T erlebih dalam pertandingan itu kami
mampu memukul Malaysia 2 -0 ,
melaliu gol dari saya dan Ellie Aiboy.
Dan sejak saat itu, ketika saya pulang
dan kembali ke sekolah di SMAN 1
Salatiga, dalam setiap upacara
bendera saya selalu berusaha untuk
se- hikmat mungkin dalam
menyanyikan lagu Kebangsaan
Indonesia Raya…
D alam skala yang lebih besar, hal itu
terjadi 10 tahun kemudian, tepatnya
dalam penyelenggaraan Piala Asia di
Jakarta 2007 yang lalu . Saat itu saya
merasakan sesuatu yang sangat luar
biasa , sebuah peristiwa yang tidak
akan pernah terlupakan dalam hidup
saya. Ketika 100 ribu supporter
memadati stadion, dan semuanya
menggunakan ornamen berwarna
merah , bersama dengan sang
presiden Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono bersama ibu,
menyanyikan lagu Indonesia Raya
secara serentak dan penuh
semangat…
S eketika itu juga , Stadion Utama
Gelora Bung Karno serasa bergetar
dan seakan - akan hampir runtuh .
Supporter yang terdiri dari berbagai
macam suku , mulai Cina, Jawa, Papua,
Batak , Madura, dll , serta dari berbagai
macam profesi , mulai dari pedagang
asongan , buruh , pekerja kantoran,
artis, pejabat sampai pada seorang
Presiden bersatu tanpa menghiraukan
semua perbedaan itu . Mereka bersatu
padu sebagai sebuah kesatuan yaitu
masyarakat Indonesia …
P ada saat itu , segala permasalahan
kehidupan yang kita miliki serasa
terpinggirkan, yang ada hanya rasa
bangga sebagai bagian dari bangsa
Indonesia. Banyak orang yang
menangis malam itu, mereka
menangis karena rasa haru dan
bahagia. Saya yakin jika Anda berada
di dalam stadion malam itu , maka
Anda juga akan merasakan hal yang
sama seperti yang kami rasakan…
Itu adalah keajaiban dari sebuah lagu
Kebangsaan Indonesia Raya, yang
selama ini mungkin kita pandang
sebelah mata . Terkadang pikiran saya
menerawang jauh ke zaman
perjuangan dahulu , tepatnya tahun
1945 , ketika Presiden Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Bersama ratusan ribu
masyarakat yang berkumpul di
Lapangan Ikada , menyanyikan lagu
Indonesia Raya untuk yang pertama
kali secara terang terangan . Suatu
momen yang hanya ada dalam
penerawangan saya , akan tetapi saya
yakin dan dapat saya pastikan bahwa
suasana saat itu pasti sangat luar
biasa . Apalagi peristiwa itu sudah
ditunggu selama 350 tahun, sejak
bangsa ini terjajah. Tentu suasana
yang tidak mampu diungkapkan
dengan kata -kata…
S epulang dari stadion malam itu , istri
saya Dewi dalam perjalanan pulang
berbicara kepada saya melalui
telepon. Dia berkata, malam ini adalah
pengalaman yang tidak mungkin dia
lupakan dalam hidupnya, malam ini
untuk pertama kali dia menangis saat
mendengarkan lagu Indonesia Raya.
Saya tersenyum mendengar apa yang
istri saya sampaikan saat itu,
kemudian saya berkata dalam hati
“Apapun baik buruknya bangsa ini
tetaplah negaramu, kita adalah
bangsa yang besar dan berbanggalah
kita menjadi bagian dari bangsa ini”…
S ekarang bangsa kita memang tengah
sedikit terpuruk, dan sebenarnya ini
merupakan tanggungjawab dan
kewajiban kita untuk mengembalikan
kebesaran bangsa ini. Tentu melalui
keahlian serta profesi kita di bidang
masing -masing . Dengan bekerja serta
memberikan hasil terbaik dalam
setiap apapun profesi kita , maka
tanpa kita sadari kita sudah turut serta
dalam membangun bangsa ini , walau
dalam skala yang sangat kecil …
S emoga kita mampu menjadi pribadi -
pribadi yang bertanggung jawab serta
berdedikasi tinggi terhadap profesi
kita masing - masing …
Amiin…
sumber
bambangpamungkas20.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar