welcome
20101227
Efek Positif Ganja
Menurut informasi dari dunia maya ,
ganja memiliki potensi medis dalam
pengobatan. Selain untuk
meringankan rasa sakit, obat-obatan
dari ganja juga digunakan untuk
menambah nafsu makan bagi
penderita anorexia , dan untuk
melawan efek samping kemoterapi
pada penderita kanker .
Di dalam tanaman ganja , terdapat
suatu zat yang disebut
Tetrahydrocannabinol (THC) . Sosiolog
Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta ,
Irwanto menyatakan THC merupakan
salah satu zat yang dapat
menghilangkan rasa sakit, misalnya
pada penderita glukoma . THC
memiliki efek analgesik , yang dalam
dosis rendahnya saja bisa bikin
“tinggi ” . Bila kadar THC diperkaya, bisa
menjadi lebih potensial untuk tujuan
pengobatan. Selain itu di dalam
masyarakat tradisonal, opium ,
cocaina, dan ganja , dipakai sebagai
obat herbal . Di masyarakat Aceh ,
ganja digunakan sebagai penyedap
masakan. Tanaman ganja yang
selama ini lekat dengan nilai negatif
justru mempunyai lebih banyak nilai
positif sehingga dapat memberikan
nilai tambah bagi masyarakat.
Senyawa bernama delta -9 -
tetrahydrocannabinol (THC) ini
melawan penyakit pembuluh darah
atherosclerosis pada tikus .
Atherosclerosis muncul bila adanya
masalah pada pembuluh darah -
misalnya akibat nikotin pada rokok -
menyebabkan munculnya reaksi
kekebalan dari tubuh yang memicu
penimbunan lemak di pembuluh
arteri.
Kepala Bidang Riset Indonesian
National Institute on Drug Abuse
(Inida ), Tomi Hardjatno di Jakarta ,
Kamis mengatakan , ganja selama ini
lekat dengan nilai negatif karena tidak
ada upaya untuk mengembangkan ke
arah positif .
Selama ini, sesuai dengan
kriminalisasi penggunanya , ganja
berkonotasi buruk. Menurut Tomi ,
ganja harus dilihat secara
proporsional, jangan langsung
dibasmi. Harus kita lihat apakah ganja
seburuk yang digambarkan. Secara
umum ganja tidak menimbulkan
ketagihan (withdrawal ) seperti halnya
morfin. Bila seorang pecandu morfin
memutuskan untuk berhenti , dia akan
merasakan rasa sakit di tubuh , lazim
disebut sakaw. Dari studi literatur,
jelas Tomi , ganja hampir sama
dengan rokok. Ganja tidak pernah
menimbulkan overdosis dan tidak
menimbulkan sifat agresif. “ Tetapi
semua itu harus dibuktikan lewat
penelitian” pungkasnya.
Label:
Berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar