welcome

Welcome To My Blog
Follow me,, don't forget to put some words on my cbox on the right side. .
Enjoy & hopefully useful...

20130501

Cara Hemat Baterai Android

Berikut beberapa cara mudah untuk
menghemat daya baterai Android:

1. Matikan sinyal radio
Seringkali, di beberapa daerah tertentu,
smartphone bisa kehilangan sinyal. Hal
tersebut bisa saja terjadi karena menara
pemancar sinyal berada jauh dari lokasi
smartphone berada atau trafiknya sedang
penuh.
Apabila sinyal hilang atau melemah, sistem
smartphone biasanya akan terus mencari
koneksi terbaik. Pencarian sinyal secara terus
menerus dapat membuat baterai habis dengan
cepat.
Oleh karena itu, sebaiknya matikan saja sinyal
radio, jika pengguna benar-benar yakin tidak
akan mendapatknya sinyal dalam beberapa
waktu. Biasanya, pilihan untuk mematikan
sinyal radio terdapat di menu "Setting".
Matikan juga fitur WiFi dan Bluetooth apabila
sedang tidak digunakan. Kedua perangkat
tersebut juga dapat membuat baterai
smartphone cepat habis.
2. Aktifkan Airplane Mode
Tidak mau terlalu repot-repot dalam mengatur
setting sinyal? Pengguna dapat dengan mudah
mematikan semua sinyal radio yang ada di
smartphone hanya dengan sebuah mode saja,
yaitu Airplane Mode.
Dengan menyalakan Airplane Mode, semua
sinyal radio, baik GSM, WiFi, hingga Bluetooth ,
akan langsung dimatikan.
3. Matikan fitur getar (vibrate)
Fitur getar (vibrate) terkadang dapat sangat
membantu apabila ada panggilan telepon atau
pesan yang masuk pada saat pengguna sedang
berkendara, rapat, atau tempat lain yang
membutuhkan ponsel dalam keadaan "silent".
Namun, sebenarnya fitur getaran ini
membutuhkan daya baterai lebih banyak
dibandingkan ringtone biasa. Berdasarkan
fakta tersebut, apabila pengguna sedang tidak
membutuhkan fitur ini, sebaiknya fitur getar
yang ada di smartphone.
4. Tutup aplikasi yang tidak dibutuhkan
Beberapa aplikasi yang dibuka secara
bersamaan merupakan salah satu penyebab
baterai cepat habis. Oleh karena itu, tutuplah
aplikasi yang sudah tidak diperlukan lagi.
5. Jangan "streaming"
Ingin mendengarkan musik atau menonton
video? Jika ya, sebaiknya simpan kedua jenis
data tersebut di media penyimpanan yang ada.
Kurangi kegiatan streaming apabila tidak ingin
baterai habis dengan cepat. Menonton video
atau mendengarkan musik via YouTube memang
menyenangkan, tetapi kegiatan ini akan
"memaksa" sistem ponsel terus bekerja dan
akhirnya membuat baterai cepat habis.
6. Redupkan layar
Semakin cerah tampilan layar, maka semakin cepat baterai habis. Oleh karena itu, redupkan atau matikan layar apabila sedang tidak digunakan.
7. Matikan GPS
Ketika anda tidak sedang menjalankan aplikasi yg membutuhkan GPS (Maps, Foursquare, Path) sebaiknya matikan fitur GPS. Karena cukup memakan banyak daya ketika GPS anda biarkan menyala.

Galaxy Note 2

Samsung Galaxy Note 2 untuk power-user
kreatif yang menuntut produktivitas.
Seri Galaxy Note memang dirancang untuk
mereka yang ingin smartphone-nya juga bisa
menggantikan kertas dan alat tulis. Phablet,
namanya sekarang. Sebuah solusi untuk yang
merasa layar smartphone masih terlalu kecil
sementara tablet terlalu besar. Fitur melimpah
ruah. Power user akan dipuaskan dengan begitu
banyaknya fitur untuk segala kebutuhan.
Bahkan, hanya user yang benar-benar peduli
untuk membaca panduan yang akan benar-
benar tahu seberapa jauh kemampuan Galaxy
Note 2. Kemampuan stylus S Pen di Galaxy
Note 2 menakjubkan dan menyenangkan.
Kehadirannya bukan lagi sekedar ‘gimmick’,
namun benar-benar nyata menunjang
produktivitas dan kreativitas. Lebih mudah
dipakai daripada yang pertama, Samsung
mengintegrasikan S Pen di hampir keseluruhan
sistem operasi Galaxy Note 2. Jika tidak peduli
dengan kemampuan stylus, layar besar, dan
hanya mengejar spesifikasi tinggi, mungkin
agak mubazir membeli Galaxy Note 2. ‘Phablet’
ini benar-benar sebuah mobile powerhouse.

Apa itu Smartphone, Phablet & Tablet?

Phablet merupakan istilah gabungan Smartphone
(ponsel) dan Tablet. Definisi dari tablet
maupun smartphone sendiri, pasti banyak yang
sudah tahu. Tablet adalah device / gadget
yang mepunyai antarmuka berupa layar
sentuh, dan biasanya berukuran 8.9 sampai 10
inchi. Biasanya tablet tidak mepunyai fitur
untuk menelpon atau berkirim sms. Contohnya
seperti iPad, Samsung Galaxy Tab, Motorola
Xoam dan sejenisnya.
Sedangkan smartphone adalah dengan fitur panggilan telepon, sms,
browsing web dan sebagainya. Biasanya
memiliki ukuran layar bervariasi, dari 3 inchi
sampai 5 inchi. Contohnya Samsung Galaxy
Mini, Motorola RAZR dan produk sejenis. Dari
namanya sejenis, phablet merupakan
gabungan antara kata phone dan tablet. Jadi
phablet merupakan istilah yang biasa dipakai
untuk menggambarkan device / gadget yang
mengkombinasikan kemampuan yang dimiliki
oleh smartphone dan tablet. Phablet biasanya
berukuran lebih besar dari smartphone, namun
lebih kecil dari tablet.
Ukuran layarnya bervariasi antara 5 - 7 inchi.
Phablet juga mempunyai fitur yang dimiliki
oleh smartphone seperti voice calling,
walaupun ukuran layarnya besar menyerupai
tablet. Salah satu dari ciri - ciri phablet
(walaupun tidak mutlak) adalah adanya stylus
pen, yang bisa digunakan untuk membuat
sketsa atau menulis sesuatu pada phablet.
Adapun device yang pertama kali diakui
sebagai phablet adalah Dell Streak yang
keluar pada tahun 2010-an. Dan contoh -
contoh phablet yang beredar di pasaran
sekarang seperti Samsung Galaxy Note2, LG
Optimus Vu Panasonic Eluga Power. Kata
"phablet" pertama kali digunakan di situs
teknologi di Engadget dan Forbes. Kata
phablet juga ingin dipatenkan oleh LG
Electronics, walaupun keputusan finalnya
belum dipastikan.

Resensi Film Green Street Hooligan

Green Street Hooligans adalah Film independen drama inggris amerika tentang hooliganisme sepakbola di Inggris. Film ini disutradarai oleh
Lexi Alexander dan bintang-bintang Elijah Wood dan Charlie Hunnam. Di Amerika Serikat dan Australia, film ini disebut Green Street Hooligans, sedangkan di Inggris memiliki judul
Green Street setelah awalnya yang disebut Hooligans.
Di negara lain, hal itu disebut Football
Hooligans atau hanya Hooligans. Dalam film itu, seorang mahasiswa Amerika (Matt Buckner – diperankan oleh Elijah Wood) ikut turun dalam sebuah perusahaan sepakbola West Ham United
(Green Street Elite) yang dikelola oleh saudara saudaranya.

Cerita ini berawal dari Matt Buckner seorang mahasiswa Harvard yang terbuang dari kampusnya tersebut karena ditemukan setumpuk kokain di dalam kamar asramanya, setelah di keluarkan dari Universitas Harvard
Matt pergi ke London untuk hidup bersama kakak perempuannya serta kakak iparnya. Ia langsung dikenalkan dengan Steve adik dari kakak ipar Matt seorang Hooligans yang keras kepala. Setalah berkenalan di ajaklah Matt
pergi bersama Steve menonton pertandingan bola West Ham United melawan Birmingham City, Setelah pertandingan usai Matt memutuskan untuk memisahkan diri dari kelompok supporter West Ham untuk berjalan
sendiri pulang ke rumah, tiba tiba di jalan Matt di kejar oleh supporter Birmingham City hingga babak belur, hingga akhirnya datanglah pertolongan dari kakak ipar Matt yaitu Steve
dan kawan supporter West Ham United GSE (Green Street Elite) .
Matt bertemu teman-teman Pete dan
komunitasnya di Abbey, pub lokal mereka. Teman-temannya semua berteman dengan Matt, dengan pengecualian tangan kanan-Nya,
Bovver (Leo Gregory). Setelah beberapa gelas bir, mereka menuju ke Upton Park untuk pertandingan. Dalam perjalanan kembali ke kereta bawah tanah, Matt melompat bersama tiga fans Birmingham, yang hampir memberinya
lemparan botol, tetapi diselamatkan oleh
beberapa anggota GSE, yang sedang dalam perjalanan mereka untuk bertarung lebih besar. Meskipun terlalu kalah jumlah, GSE yang berhasil bertahan mengejar mereka sampai bala bantuan dari supporter Birmingham. Matt tidak baik dalam pertarungan pertama yang sejati dan dilantik
ke GSE. Setelah baris dengan Steve, Matt bergerak dengan Pete, kemudian sangat kalah jumlah oleh fans Man United.
Matt menemukan bahwa Steve digunakan untuk menjadi “The Mayor,” dari GSE. Anak itu tewas dalam pertempuran berikutnya. Sejak itu Tommy Hatcher menghilang dan menyalahkan Steve dan GSE atas kematian anaknya.
Setelah melihat hal ini terjadi, Steve
meninggalkan hooliganisme sepakbola untuk selamanya. Film ini menceritakan tentang fanatisme supporter yang mana di dalamnya terdapat unsur-unsur persahabatan dan pengakuan jati diri sebuah supporter sepak bola dalam membela tim kesayangan hingga titik
darah penghabisan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...